Kompetensi Dasar
3.6 Mengetahui hikmah ibadah sholat melalui pengamatan dan pengalaman di rumah dan sekolah
KIAT-KIAT MENGAJARKAN SHOLAT SEJAK DINI PADA ANAK
Sholat adalah tiap agama. fungsi tiap bagi sebuah bangunan adalah menjadi komponen yang sangat penting, agar bangunan itu tidak mudah roboh. Ini menggambarkan betapa sholat memegang peran penting dalam membangun kehidupan berkeluarga karena sholat sendiri merupakan amalan yang sangat penting dibanding amalan ibadah lainnya.
Berikut ini beberapa kiat mengajarkan sholat kepada anak sejak dini:
- Membiasakan kepada anak untuk melibatkan dalam setiap aktifitas sholat kita, minimal dengan mendengarkan suara ajakan sholat, kemudian membawanya untuk duduk di samping tempat kita sholat.
- Ketika anak sudah mulai berdiri dan bisa berbicara, latih anak untuk berdiri sholat di samping kita, dan ajak untuk mengikuti bacaan dan gerakan sholat kita, kalau dia belum mau mengikuti tidak usah dimarahi, biarkan saja untuk duduk dan melihat sholat kita, secara otomatis dia akan memperhatikan dan merekam tanpa sadar apa yang kita baca dan kita gerakkan. Ajak perlahan-lahan anak untuk mengikuti bacaan mulai dari bacaan Al-Fatihah karena bacaan ini yang minimal harus dibaca oleh seorang yang sedang berlatih sholat, maka target bacaan pertama yang harus diajarkan untuk dihafal anak dalam rangka menegakkan sholat adalah bacaan Al-Fatihah. Baru setelah itu beranjak mengajarkan bacaan-bacaan lainnya.
- Konsisten dan continue, dalam mengenalkan dan mengajarkan tata cara sholat kepada anak usia dini. Melatih gerakan dan bacaan sholat pada anak usia dini harus berulang-ulang, semakin sering anak mendapatkan stimulasi tentang gerakan sholat dengan bacaannya semakin sering dibaca dan didengar setiap hari, maka semakin cepat anak-anak untuk hafal bacaan-bacaan dan gerakan sholat tersebut. Mengajarkan gerakan dalam sholat secara bertahap, misal dalam tahap awal, fokus memperhatikan dan memastikan sedekap tangan anak sampai benar, sebelum beranjak ke gerakan lain. Perhatikan hasil latihan ini misalnya untuk jangka waktu 1 sampai 3 bulan baru selanjutnya fokus mengajarkan gerakan lain. Lakukanlah semua latihan dengan enjoy dan tidak dipaksakan.
- Memberikan pujian saat anak sudah mau melaksanakan sholat sesuai arahan kita, misalnya dalam tahapan ini kita mentargetkan anak hafal Al-Fatihah, maka ketika anak sudah hafal, kita berikan ungkapan bahagia dan kagum kepadanya untuk menambah semangatnya dalam mengerjakan sholat.
- Menjadi teladan bagi anak-anak, ketika melakukan kegiatan sholat di sekolah maka gurulah yang menjadi panutan bagi anak-anak didiknya, akan tetapi ketika di rumah maka orang tuanyalah yang menjadi panutan bagi anak-anaknya. Dalam hal ini, orang tua haruslah menjadi suri teladan yang baik bagi sang anak dengan senantiasa melakukan hal-hal baik dalam lingkungan keluarga.
RUKUN-RUKUN DALAM SHOLAT
1. Niat
2. Berdiri bagi yang mampu
3. Takbiratul ikhram
4. Membaca Al-fatehah
5. Ruku’
6. I’tidal
7. Sujud
8. Duduk diantara dua salam
9. Duduk pada tasyahud akhir
10. Membaca tasyahud akhir
11. Membaca shalawat Nabi
12. Salam
13. Tertib
TATA CARA SHOLAT :
1. Niat
Niat amalan hati dan hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Niat adalah sesuatu yang diucapkan dengan lisan dan diucapkan pula dalam hati dengan menjadikan Allah SWT tujuan pengamalan tersebut.
2 Berdiri tegak.
Berdiri tegak ini bagi yang mampu. Apabila tidak mampu berdiri, karena sakit atau yang lainnya, boleh dikerjakan dengan duduk atau berbaring. Berdirinya harus menghadap ke kiblat yaitu menghadap ke Ka’bah. Oleh karena kita berada di Indonesia, maka kita menghadap ke barat.
Jangan lupa, pandangan mata lurus ke tempat sujud. Kedua telapak tangan lurus di samping badan. Lalu membaca niat salat salat sesuai dengan salat yang akan dilakukan.
Kalian sudah tahu niat salat fardu kan. Coba lafalkan niat salat yang telah kalian pelajari.
3 Takbiratul Ihram
Setelah siap, lakukan takbiratul ihram, yakni mengangkat kedua tangan sejajar bahu, dan jari-jarinya sejajar dengan telinga. Telapak tangan menghadap ke arah kiblat. Takbiratul ihram ini merupakan takbir pertama dalam gerakan salat dengan membaca takbir:
اَللهُ اَكْبَرْ : Allah Maha Besar
4 Bersedekap
Selesai mengangkat tangan untuk takbiratul ihram, lalu kedua tangan diletakkan di atas dada atau perut. Tangan kanan menutup pergelangan tangan kiri. Bersedekap ini harus dilakukan dengan sempurna. Ketika bersedekap, kita membaca do’a iftitah, surat Al-Fatihah, dan surat lain dalam Al-Qur'an
Membaca doa iftitah merupakan sunah salat. Bacaan doa iftitah sebagai berikut.

Allahu Akbar. Kabira, walhamdu lillahi kasira. Wa subhanallahi bukratan wa asila. Inni wajjahtu wajhiya lillazi fataras samawati wal arda hanifam musliman wama ana minal musyrikin. Inna solati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin. La syarika lahu wabizalika umirtu wa ana minal muslimin.
Artinya:
”Allah yang Maha agung lagi maha besar, segala puji yang begitu banyak hanya milik Allah, mahasuci Allah pada pagi hari dan sore hari. Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan Pencipta seluruh langit dan bumi dengan penuh kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku semata-mata untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sesuatu pun yang menyekutui-nya. Demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang muslim.”
Bacaan iftitah dapat dengan membaca doa berikut.

Allahumma ba’id baini wa baina khatayaya kama ba’adta bainal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqini min khatayaya kama yunaqqas saubul abyadu minad danas. Allahummag silni min khatayaya bil ma’i was salji wal barad.
Artinya :
“Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahanku sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, basuhlah kesalahanku dengan air, es, dan embun.”
6 Membaca Surat Al-Fatihah
Setelah selesai membaca do’a iftitah, kemudian membaca Surat Al-Fatihah.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Bismillahirrahmanirrahim
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin
الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
Arrahmanir rahim
مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ
Maliki yaumid din
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ
Iyyaka na‘budu wa iyyaka nasta‘in
إِهْدِنَا الصِّّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ
Ihdinas shiratal mustaqim
صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِيْنَ
Shiratal lazina an‘amta ‘alaihim, ghairil maghdubi ‘alaihim, waladh-dhallin
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,
Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,
Pemilik hari pembalasan.
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
7 Membaca surah-surah Al-Qur'an
Setelah selesai membaca Surat Al-Fatihah, kemudian kita membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an. Misalnya surat pendek seperti Surat An-Nas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, Al-Asr, atau surah lain yang telah kalian hafal.
Sumber video : https://www.youtube.com/watch?v=KllS2-3zYg4
Tidak ada komentar:
Posting Komentar