Senin, 05 Juni 2017

MEDIA PEMBELAJARAN TATA CARA SHOLAT

Kompetensi Dasar 
3.6 Mengetahui hikmah ibadah sholat melalui pengamatan dan pengalaman di rumah dan sekolah


KIAT-KIAT MENGAJARKAN SHOLAT SEJAK DINI PADA ANAK
Sholat adalah tiap agama. fungsi tiap bagi sebuah bangunan adalah menjadi komponen yang sangat penting, agar bangunan itu tidak mudah roboh. Ini menggambarkan betapa sholat memegang peran penting dalam membangun kehidupan berkeluarga karena sholat sendiri merupakan amalan yang sangat penting dibanding amalan ibadah lainnya. 
Berikut ini beberapa kiat mengajarkan sholat kepada anak sejak dini:
  1. Membiasakan kepada anak untuk melibatkan dalam setiap aktifitas sholat kita, minimal dengan mendengarkan suara ajakan sholat, kemudian membawanya untuk duduk di samping tempat kita sholat.
  2. Ketika anak sudah mulai berdiri dan bisa berbicara, latih anak untuk berdiri sholat di samping kita, dan ajak untuk mengikuti bacaan dan gerakan sholat kita, kalau dia belum mau mengikuti tidak usah dimarahi, biarkan saja untuk duduk dan melihat sholat kita, secara otomatis dia akan memperhatikan dan merekam tanpa sadar apa yang kita baca dan kita gerakkan. Ajak perlahan-lahan anak untuk mengikuti bacaan mulai dari bacaan Al-Fatihah karena bacaan ini yang minimal harus dibaca oleh seorang yang sedang berlatih sholat, maka target bacaan pertama yang harus diajarkan untuk dihafal anak dalam rangka menegakkan sholat adalah bacaan Al-Fatihah. Baru setelah itu beranjak mengajarkan bacaan-bacaan lainnya.
  3. Konsisten dan continue, dalam mengenalkan dan mengajarkan tata cara sholat kepada anak usia dini. Melatih gerakan dan bacaan sholat pada anak usia dini harus berulang-ulang, semakin sering anak mendapatkan stimulasi tentang gerakan sholat dengan bacaannya semakin sering dibaca dan didengar setiap hari, maka semakin cepat anak-anak untuk hafal bacaan-bacaan dan gerakan sholat tersebut. Mengajarkan gerakan dalam sholat secara bertahap, misal dalam tahap awal, fokus memperhatikan dan memastikan sedekap tangan anak sampai benar, sebelum beranjak ke gerakan lain. Perhatikan hasil latihan ini misalnya untuk jangka waktu 1 sampai 3 bulan baru selanjutnya fokus mengajarkan gerakan lain. Lakukanlah semua latihan dengan enjoy dan tidak dipaksakan.
  4. Memberikan pujian saat anak sudah mau melaksanakan sholat sesuai arahan kita, misalnya dalam tahapan ini kita mentargetkan anak hafal Al-Fatihah, maka ketika anak sudah hafal, kita berikan ungkapan bahagia dan kagum kepadanya untuk menambah semangatnya dalam mengerjakan sholat.
  5. Menjadi teladan bagi anak-anak, ketika melakukan kegiatan sholat di sekolah maka gurulah yang menjadi panutan bagi anak-anak didiknya, akan tetapi ketika di rumah maka orang tuanyalah yang menjadi panutan bagi anak-anaknya. Dalam hal ini, orang tua haruslah menjadi suri teladan yang baik bagi sang anak dengan senantiasa melakukan hal-hal baik dalam lingkungan keluarga.
RUKUN-RUKUN DALAM SHOLAT
1. Niat 
2. Berdiri bagi yang mampu
3. Takbiratul ikhram
4. Membaca Al-fatehah
5. Ruku’ 
6. I’tidal
7. Sujud 
8. Duduk diantara dua salam 
9. Duduk pada tasyahud akhir 
10. Membaca tasyahud akhir
11. Membaca shalawat Nabi 
12. Salam
13. Tertib

TATA CARA SHOLAT :
1. Niat
Niat amalan hati dan hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Niat adalah sesuatu yang diucapkan dengan lisan dan diucapkan pula dalam hati dengan menjadikan Allah SWT tujuan pengamalan tersebut.
2 Berdiri tegak.
Berdiri tegak ini bagi yang mampu. Apabila tidak mampu berdiri, karena sakit atau yang lainnya, boleh dikerjakan dengan duduk atau berbaring. Berdirinya harus menghadap ke kiblat yaitu menghadap ke Ka’bah. Oleh karena kita berada di Indonesia, maka kita menghadap ke barat.
Jangan lupa, pandangan mata lurus ke tempat sujud. Kedua telapak tangan lurus di samping badan. Lalu membaca niat salat salat sesuai dengan salat yang akan dilakukan.
Kalian sudah tahu niat salat fardu kan. Coba lafalkan niat salat yang telah kalian pelajari. 

3 Takbiratul Ihram
Setelah siap, lakukan takbiratul ihram, yakni mengangkat kedua tangan sejajar bahu, dan jari-jarinya sejajar dengan telinga. Telapak tangan menghadap ke arah kiblat. Takbiratul ihram ini merupakan takbir pertama dalam gerakan salat dengan membaca takbir:

اَللهُ اَكْبَرْ  : Allah Maha Besar 
4 Bersedekap
Selesai mengangkat tangan untuk takbiratul ihram, lalu kedua tangan diletakkan di atas dada atau perut. Tangan kanan menutup pergelangan tangan kiri. Bersedekap ini harus dilakukan dengan sempurna. Ketika bersedekap, kita membaca do’a iftitah, surat Al-Fatihah, dan surat lain dalam Al-Qur'an

 5 Membaca Doa Iftitah
Membaca doa iftitah merupakan sunah salat. Bacaan doa iftitah sebagai berikut. 
Allahu Akbar. Kabira, walhamdu lillahi kasira. Wa subhanallahi bukratan wa asila. Inni wajjahtu wajhiya lillazi fataras samawati wal arda hanifam musliman wama ana minal musyrikin. Inna solati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil alamin. La syarika lahu wabizalika umirtu wa ana minal muslimin.

Artinya:
”Allah yang Maha agung lagi maha besar, segala puji yang begitu banyak hanya milik Allah, mahasuci Allah pada pagi hari dan sore hari. Sesungguhnya aku menghadapkan wajahku kepada Tuhan Pencipta seluruh langit dan bumi dengan penuh kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku semata-mata untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sesuatu pun yang menyekutui-nya. Demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang muslim.”

Bacaan iftitah dapat dengan membaca doa berikut. 

Allahumma ba’id baini wa baina khatayaya kama ba’adta bainal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqini min khatayaya kama yunaqqas saubul abyadu minad danas. Allahummag silni min khatayaya bil ma’i was salji wal barad.

Artinya :
“Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahanku sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, basuhlah kesalahanku dengan air, es, dan embun.”

6 Membaca Surat Al-Fatihah
Setelah selesai membaca do’a iftitah, kemudian membaca Surat Al-Fatihah.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ


Bismillahirrahmanirrahim

اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin

الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Arrahmanir rahim

مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ

Maliki yaumid din

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ

Iyyaka na‘budu wa iyyaka nasta‘in
إِهْدِنَا الصِّّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ
Ihdinas shiratal mustaqim
صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِيْنَ
 Shiratal lazina an‘amta ‘alaihim, ghairil maghdubi ‘alaihim, waladh-dhallin
Artinya :
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam,
Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,
Pemilik hari pembalasan.
Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.
Tunjukilah kami jalan yang lurus,
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

7 Membaca surah-surah Al-Qur'an

Setelah selesai membaca Surat Al-Fatihah, kemudian kita membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an. Misalnya surat pendek seperti Surat An-Nas, Al-Falaq, Al-Ikhlas, Al-Asr, atau surah lain yang telah kalian hafal.  

Sumber video : https://www.youtube.com/watch?v=KllS2-3zYg4

Sabtu, 03 Juni 2017

PEMBELAJARAN SBDP DENGAN MEDIA PETA TIMBUL




Kompetensi Dasar : 
3.4 Mengetahui cara mengolah bahan alam dan buatan untuk membuat prakarya

Apa sih yang kalian ketahui tentang peta?
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui suatu sistem proyeksi. Peta bisa disajikan dalam berbagai cara yang berbeda, mulai dari peta timbul yang dibuat dari bahan bekas yaitu koran, peta konvensional yang tercetak hingga peta digital yang tampil di layar komputer.
Peta memberikan suatu informasi mengenai unsur-unsur alam dan buatan di permukaan bumi. Penggunaan peta tergantung pada jenis peta sehingga informasi yang didapat berbeda-beda. Oleh karena itu pengetahuan akan  peta sangat perlu bagi manusia karena tidak lepas dari kegiatan atau aktivitas manusia sehari-hari.
Peta umum, yakni peta yang menggambarkan kenampakan bumi, baik fenomena alam atau budaya. Peta umum dibagi menjadi 3 jenis, yaitu:
  1. Peta topografi, yaitu peta yang menggambarkan permukaan bumi lengkap dengan reliefnya. Penggambaran relief permukaan bumi ke dalam peta digambar dalam bentuk garis kontur. Garis kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian yang sama.
  2. Peta korografi, yaitu peta yang menggambarkan seluruh atau sebagian permukaan bumi yang bersifat umum, dan biasanya berskala sedang. Contoh peta korografi adalah atlas.
  3. Peta dunia atau geografi, yaitu peta umum yang berskala sangat kecil dengan cakupan wilayah yang sangat luas.
MACAM-MACAM PETA BERDASARKAN BENTUK

  1. Peta Datar (peta dua dimensi, peta biasa, peta planimetri) yaitu peta yang berbentuk datar dan pembuatannya pada bidang datar seperti kain. Peta ini digambarkan menggunakan perbedaan warna atau simbol dan lainnya.
  2. Contoh 
    Gambar 1 (Peta Datar) : Kenampakan Wilayah Asia Tenggara
  3. Peta timbul (peta tiga dimensi, peta stereometri), yaitu peta yang dibuat hampir sama bahkan sama dengan bentuk permukaan bumi yang sebenarnya. Peta ini memiliki kontur-kontur dan permukaan bumi yang jelas, seperti pegunungan yang nampak menjulang, perbedaan dataran-dataran tinggi dan rendah, dan lain-lain. 
  4. Contoh
    Gambar 2 : 
    Peta Timbul
  5. Peta digital merupakan peta yang pembuatannya menggunakan komputer. Data-data kenampakan permukaan bumi tersimpan didalam suatu CD, disket atau hard disk. Cara penampilan gambar peta ini ditampilkan melalui monitor komputer dengan menggunakan program map info dan arc info data digital yang sudah tersimpan dalam komputer. Contoh: citra satelit, foto udara.

  6. Contoh
    Gambar 3 : 
    Peta Digital Provinsi Irian Jaya
    Penerapan Dalam Pembelajaran Sekaligus Cara Pembuatan 
    Cara Pembuatan Peta Timbul ini adalah salah satu Pembelajaran untuk anak SD/MI Kelas 3 Mata Pelajaran SBDP 
    Sebelum melakukan pembelajaran dikelas,  adapun guru harus membuat bubur kertas siap pakai sebagai bahan dasar pembuatan peta timbul yang nantinya akan digunakan oleh siswa ketika pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Walaupun siswa memakai bubur kertas yg dibuat oleh guru, akan tetapi siswa juga harus tetap mempraktikkan bagaimana cara membuat bubur kertas. Karena pembuatan bubur kertas membutuhkan waktu perendaman yang lama agar hasilnya dapat lebih maksimal, sehingga dengan memakai bubur kertas yang dibuat oleh guru dimaksudkan untuk mempersingkat waktu. Berikut ini adalah alat dan bahan 
    1. Kertas atau koran bekas
    2. Ember (isi air secukupnya)
    3. Lisol atau karbol
      Ember

      Koran

      Karbol
    Langkah-langkap pembuatan :
    1. Sobek atau potong koran menjadi bagian kecil
    2. Masukkan kedalam ember yang telah berisi air secukupnya (menyesuaikan dengan jumlah kertas)    
    3. Aduk dan remas-remas menggunakan tangan, sembari menghancurkan kertas tuangkan sedikit lisol atau karbol (fungsinya untuk mengurangi bau koran atau sampah kertas bekas) 
    4. Simpan selama satu atau dua malam sebelum digunakan.
    Sehari sebelum pembelajaran berlangsung guru membentuk 5 kelompok, kemudian memberikan tugas kepada masing-masing kelompok untuk membawa peralatan sebagai berikut:
    1. 1/4 kg Tepung sagu (pengganti lem)
    2. 1/2 kg Serbuk kayu
    3. Ember & air secukupnya
    4. Cat kayu (berwarna hijau, biru, putih, kuning)
    5. Kuas berbagai ukuran
    6. Spidol (untuk membuat sketsa peta)
    7. Tampah Anyam (untuk meniriskan bubur kertas) 
      Tepung sagu

      Serbuk kayu

      Ember berisi air

      Cat Kayu

      Kuas

      Spidol

      Tampah anyam
    Guru perlu menyiapkan :
    1. Peta dengan skala
    2. Triplek (ukuran disesuaikan dengan ukuran peta)
    3. Plastik mika (ukuran disesuaikan dengan ukuran triplek & jangan gunakan yang tipis) 
      Peta berskala

      Triplek

      Plastik mika
    Pada saat pembelajaran guru memberitahu kepada murid mengenai tujuan dari pembelajaran dalam pembuatan peta timbul ini, supaya siswa lebih mengerti bahwa bumi yang kita tempati ini tidaklah rata maksudnya siswa dapat membedakan dataran tinggi, dataran rendah, sungai, laut dan pegunungan. Jika pada peta biasa siswa hanya mamput menunjukkan mana yang termasuk dataran tinggi ataupun dataran rendah, tetapi tidak dapat menunjukkan ketinggian gunung dan kedalaman lembah dikarenakan permukaan peta yang datar. Maka pada peta timbul ini siswa mampu lebih memahami bahwa permukaan bumi itu tidaklah rata.
    Setelah itu guru meminta perwakilan setiap kelompok untuk maju kedepan untuk mengambil secara acak kertas yang berisi nama pulau yang akan dibuat oleh masing-masing kelompok. Setiap kelompok akan membuat 5 pulau besar yang ada di Indonesia (Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua). Lalu guru menjelaskan mengenai apa saja alat dan bahan yang dibutuhkan dalam membuat peta timbul serta langkah-langkah cara membuat bubur kertas sebagai bahan dasar pembuatan peta timbul yang diikuti oleh siswa. Setelah semua siswa sudah melakukan pembuatan bubur kertas. Guru menjelaskan bahwa dalam pembuatan bubur kertas dibutuhkan waktu yang lama pada saat proses perendaman, oleh karena itu Guru memberikan contoh hasil dari perendaman yang sudah dilakukan Guru kepada siswanya.

    LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN PETA TIMBUL :
  1. Siapkan bubur kertas yang sudah dibuat oleh Guru, lalu bagikan kepada siswa sebanyak kelompok siswa secara merata.
  2. Lalu, buat garis tepi pada papan triplek yang sudah disiapkan. Selanjutnya buat sketsa peta pada bagian tengah papan triplek sesuai pembagian wilayah tadi dengan menggunakan sepidol dengan menjiplak pada peta skala yang disediakan oleh guru.
  3. Setelah sketsa peta wilayah sudah selesai. Campurkan adonan bubur kertas tadi dengan menggunakan lem dari tepung tapioka. Fungsi dari tepung tapika disini supaya bubur kertas merekat pada triplek dan tidak pecah pada saat keadaan kering
  4. Bubur kertas yang sudah selesai diberi tepung tapioka tadi siap dibentuk menyerupai pulau pada peta.
  5. Jika sudah, olesi lagi permukaannya dengan lem sagu, kemudian tempelkan atau taburi seluruh permukaan pulau dengan serbuk kayu hingga rata. 
  6. Setelah itu, jadilah peta timbul yang siap diberi warna dengan menggunakan cat kayu. 
Sumber video : https://www.youtube.com/watch?v=QUTO8NUEQd0

MEDIA PEMBELAJARAN TATA CARA SHOLAT

Kompetensi Dasar  3.6 Mengetahui hikmah ibadah sholat melalui pengamatan dan pengalaman di rumah dan sekolah KIAT-KIAT MENGAJARKAN ...